Tapakbatas.com – Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (ASS), tersandung isu poligami yang kini ramai diperbincangkan di media sosial dan sejumlah kalangan politik.
Meskipun juru bicara pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, Muhammad Ramli Rahim, telah membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah, publik menilai klarifikasi itu hanya sebagai upaya untuk meredam kontroversi.
Di tengah badai isu tersebut, sebuah gerakan dari kalangan emak-emak di 24 kabupaten Sulawesi Selatan justru muncul dengan semangat baru, mendeklarasikan dukungan mereka kepada calon kuat Pilkada 2024, Danny Pomanto – Azhar Arsyad, nomor urut 1.
Dalam sebuah pertemuan besar yang digelar di salah satu pusat kegiatan di Makassar pada Selasa (15/10/2024), ribuan emak-emak dengan semangat tinggi menyatakan kesiapan mereka untuk mencoblos Danny Pomanto pada Pilkada mendatang.
Gerakan ini datang di saat banyak masyarakat Sulsel yang tengah menyoroti dugaan poligami yang menyeret nama Andi Sudirman Sulaiman, yang dianggap merusak citra politiknya menjelang pemilu.
“Kami butuh pemimpin yang setia dan bersih dari isu-isu yang bisa mencoreng nama baik daerah. Danny Pomanto adalah pilihan kami karena rekam jejaknya yang jelas,” ujar Hayati, salah satu koordinator emak-emak dari Kabupaten Gowa.
Para emak-emak tersebut mengaku kecewa dengan berbagai rumor yang menyelimuti Andi Sudirman Sulaiman, yang bagi mereka, dapat mempengaruhi kualitas kepemimpinan di Sulawesi Selatan.
Dalam pandangan mereka, Danny Pomanto adalah sosok yang lebih mampu membawa stabilitas dan pembangunan yang berkelanjutan, terbukti dari kepemimpinannya sebagai Wali Kota Makassar yang dinilai sukses.
Deklarasi dukungan yang diinisiasi oleh kelompok emak-emak ini merupakan bagian dari gerakan yang terus meluas di seluruh Sulawesi Selatan. Mereka berharap, dengan solidnya dukungan dari masyarakat bawah, khususnya dari kaum perempuan, Danny Pomanto bisa meraih kemenangan mutlak dalam Pilkada 2024.
Selain itu, kelompok ini juga aktif melakukan sosialisasi dan kampanye di berbagai kabupaten, termasuk Luwu, Bone, Bulukumba, dan Sinjai, yang selama ini menjadi basis dukungan kuat bagi Danny Pomanto. Menurut mereka, figur Danny dinilai tegas, inovatif, dan bebas dari isu-isu kontroversial yang tengah melanda beberapa calon lain.
Sementara itu, isu poligami yang menyeret Andi Sudirman Sulaiman diperkirakan telah mempengaruhi elektabilitasnya di kalangan pemilih perempuan.
Banyak pihak yang mempertanyakan kredibilitas ASS sebagai pemimpin yang seharusnya mampu menjadi panutan moral bagi masyarakat Sulsel.
Meski belum ada pernyataan resmi dari ASS terkait isu tersebut, desakan dari berbagai pihak agar ia segera memberikan klarifikasi terus berdatangan.
Pengamat politik lokal menilai, isu pribadi seperti ini kerap menjadi titik lemah bagi calon petahana, terlebih ketika pemilu semakin dekat. Elektabilitas ASS diprediksi akan terus menurun jika tidak ada langkah tegas untuk mengatasi rumor tersebut.
Di sisi lain, Danny Pomanto terlihat fokus pada upaya meraih dukungan dari kelompok-kelompok strategis, termasuk kalangan perempuan.
Pendekatan yang dilakukannya dengan berbagai program pro-rakyat dan pro-keluarga diyakini menjadi salah satu alasan mengapa emak-emak dari 24 kabupaten begitu solid mendukungnya.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju Pilkada 2024, pertempuran politik di Sulawesi Selatan tampaknya semakin memanas.
Dukungan emak-emak dari berbagai kabupaten akan menjadi aset penting bagi Danny Pomanto untuk menantang calon lain, termasuk ASS yang kini tengah didera isu poligami.
“Kami ingin pemimpin yang benar-benar memikirkan rakyat kecil dan punya rekam jejak yang bersih. Danny Pomanto adalah sosok itu,” pungkas Hayati.
(Ian)