Tapakbatas.com – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan ultimatum keras terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait kasus yang menimpa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Megawati menyebut bahwa kasus tersebut merupakan orderan dari penguasa, sehingga ia merasa perlu turun tangan langsung untuk memastikan keadilan.
Analis politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa Megawati sangat kecewa dengan praktik hukum di Indonesia saat ini.
“Kekecewaan Megawati di bidang hukum juga ditunjukkannya dalam kasus Hasto Kristiyanto. Bagi Megawati, kasus sekjennya itu terkesan orderan dari penguasa,” ujar Jamiluddin kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).
Jamiluddin menambahkan, Megawati ingin bertemu Kapolri sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang dirasakannya.
“Megawati mengancam akan mendatangi Kapolri bila Hasto ditangkap KPK. Terlepas benar tidaknya Hasto diincar karena orderan penguasa, keinginannya untuk menemui Kapolri sebagai bentuk amarahnya terhadap praktik hukum di tanah air,” jelasnya.
Kasus Hasto Kristiyanto, menurut Jamiluddin, telah menambah daftar panjang masalah hukum yang dihadapi oleh kader PDIP.
Megawati merasa tekanan ini tidak ditujukan langsung kepadanya, melainkan melalui orang-orang kepercayaannya.
“Salah satunya, Hasto yang saat ini dibenturkan dengan beberapa kasus hukum,” tandasnya.
Isu ini menjadi semakin panas di tengah ketegangan politik yang sudah ada. Dukungan Megawati terhadap Hasto menunjukkan betapa seriusnya PDIP dalam menangani kasus-kasus yang dianggap sarat dengan intervensi politik.
Megawati berharap adanya transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini serta memperingatkan pihak berwenang untuk tidak terpengaruh oleh tekanan politik dalam menjalankan tugasnya.
Dengan pernyataan keras ini, Megawati berupaya memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa ada campur tangan politik, demi menjaga integritas dan keadilan di Indonesia.
Source : Megawati Geram dan Ultimatum Kapolri, Sebut Kasus Hasto Orderan Penguasa