Tapakabatas.com– Keluarga Alwaris, seorang pelajar SMA yang menjadi korban kecelakaan maut di depan Kantor DPRD Kabupaten Takalar pada 24 Oktober 2024 pukul 21.09 WITA, mempertanyakan lambannya proses hukum atas kejadian tersebut. Kamis (7/11/2024)
Hampir dua pekan berlalu, keluarga korban kecelakaan menyatakan kecewa dan prihatin terhadap kinerja aparat kepolisian, khususnya Satlantas Polres Takalar, yang dinilai tidak memberikan perkembangan yang berarti terkait kasus ini.
Mereka mencurigai adanya upaya menutupi kasus tersebut sehingga proses hukumnya berjalan lambat.
Menurut pihak keluarga, Alwaris meninggal setelah terjatuh dari kendaraan roda dua.
Namun, hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan belum jelas.
Keluarga merasa aparat penegak hukum kurang serius menangani kasus ini dan mengabaikan hak mereka untuk mendapatkan kejelasan atas kematian anggota keluarga mereka.
Sampai berita ini dimuat, keluarga korban belum menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP), yang merupakan hak keluarga sebagai bukti transparansi dalam penyelidikan.
Menurut ketentuan, penyidik berkewajiban memberikan SP2HP secara berkala kepada pihak keluarga, baik diminta maupun tidak.
“Kami ingin ada kejelasan. Ini soal nyawa manusia. Kalau dalam waktu dekat tidak ada perkembangan, kami akan mencari keadilan yang lebih tinggi agar masalah ini jelas,” ujar salah satu anggota keluarga korban yang enggan disebut namanya.
Editor : Darwis
Follow Berita Tapakbatas.com di Google News