Tapakbatas.com– Dunia pendidikan di Takalar kembali tercoreng oleh dugaan intervensi terhadap penggunaan Dana Operasional Sekolah (BOS). Senin (24/3/2025)
Beredar kabar bahwa sekolah-sekolah dari tingkat TK-Paud, SD, hingga SMP di Kabupaten Takalar diwajibkan membeli foto Bupati dan Wakil Bupati Takalar, serta paket buku yang diduga memiliki kepentingan terselubung.
Dua Orang Dekat Bupati Diduga Terlibat
Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa pengadaan foto dan paket buku ini melibatkan dua orang dekat Bupati Takalar, berinisial R dan D.
“Inisial R dan D adalah orang dekat Bupati Takalar,” ujar sumber tersebut kepada tim investigasi Kombes Tujua (K7), memperkuat dugaan adanya praktik tidak sehat dalam penggunaan dana BOS.
Sekolah Keberatan, Tapi Tak Berdaya?
Paket pengadaan ini juga mencakup papan informasi seharga Rp250 ribu dan paket buku Rp120 ribu. Meski diberikan potongan harga hingga 15%, pihak sekolah tetap merasa terbebani.
Seharusnya, dana BOS digunakan untuk kebutuhan pendidikan, bukan untuk kepentingan lain yang berbau politis.
Dinas Pendidikan Lepas Tangan?
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Takalar, Darwis, membantah adanya keterlibatan dalam pengadaan tersebut.
“Semua penyedia saya minta izin untuk menawarkan, jadi saya bilang silakan ke sekolah karena mereka yang lebih tahu,” ujarnya.
Pernyataan ini justru memunculkan pertanyaan besar: apakah sekolah benar-benar diberikan kebebasan, atau ada tekanan tersembunyi dalam proyek ini?
Menanti Tindakan Tegas dari Aparat
Hingga kini, polemik ini terus bergulir tanpa kejelasan.
Publik menuntut transparansi dan langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengusut dugaan penyalahgunaan dana BOS di lingkungan pendidikan Takalar.
Jika benar terjadi intervensi demi kepentingan pribadi atau politik, maka tindakan hukum harus segera ditegakkan agar dunia pendidikan tidak terus tercoreng oleh praktik curang seperti ini.
Editor : Darwis
Follow Berita Tapakbatas.com di Google news
