Tapakbatas.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Makassar, Muhyiddin, tengah tersandung skandal besar setelah rekaman percakapan antara Kabid SD dan staf keuangan bocor di media sosial.
Rekaman ini mengungkap dugaan kolusi jahat antara penyelenggara kegiatan pemerintah dengan pihak hotel, yang memicu reaksi keras dari Lembaga Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-Kompleks).
Sekretaris Jenderal L-Kompleks, Ruslan Rahman, menyatakan bahwa rekaman tersebut menjadi bukti kuat adanya permainan kotor antara Dinas Pendidikan Makassar dan pihak hotel.
“Kami mensinyalir ada persekongkolan jahat yang melibatkan Disdik Makassar dengan pihak hotel. Kami akan menggali lebih dalam untuk melihat apakah praktek serupa juga terjadi di instansi lain,” ungkap Ruslan saat ditemui di Warkop 99 Makassar, Sabtu (31/8/2024).
Menindaklanjuti temuan ini, L-Kompleks akan memulai investigasi dengan menyurati beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Makassar yang dicurigai kerap mengadakan kegiatan di hotel.
Langkah pertama adalah mengumpulkan bukti dari pihak hotel yang terlibat, kemudian dilanjutkan dengan permintaan informasi dari SKPD terkait kegiatan mereka di hotel antara tahun 2022 hingga 2024.
Beberapa SKPD yang menjadi target investigasi meliputi Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Kemudian, Sekretariat DPRD Kota Makassar, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Komunikasi dan Informasi, Dinas Sosial, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan, dan Dinas Perikanan dan Kelautan.
Investigasi ini diharapkan dapat membongkar praktik kolusi yang merugikan keuangan daerah dan menciptakan transparansi dalam kegiatan pemerintahan.
L-Kompleks berkomitmen untuk memastikan tindakan tegas diambil jika ditemukan pelanggaran hukum dalam kasus ini.
Di sisi lain, Kadisdik Makassar Muhyiddin yang dihubungi melalui WhatsApp terkait rekaman percakapan antara Kabid SD dan staf keuangan yang bocor di media sosial belum memberikan respons hingga berita ini selesia ditulis dan dipublikasikan.
Skandal ini kini menjadi sorotan publik, dan L-Kompleks terus mendesak pemerintah untuk mengungkap kebenaran di balik permainan licik ini.
Editor : Ian
Follow Berita Tapakbatas.com di Google News