Peristiwa

Biadab, Gegara Diganggu Main Catur, Pak Dokter di Makassar Tampar Balita

×

Biadab, Gegara Diganggu Main Catur, Pak Dokter di Makassar Tampar Balita

Sebarkan artikel ini
Tangkapan Layar CCTV Dokter di Makassar Tampar Balita
Tangkapan Layar CCTV Dokter di Makassar Tampar Balita

tapakbatas.com – Oknum dokter di Makassar viral di media sosial lantaran menampar balita berusia 3 tahun.

Aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum dokter tersebut terekam melalui Closed Circuit Television (CCTV)

Peristiwa tersebut terjadi di warung kopi Nonna, di Jalan Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang pada Jumat, 28 Juli 2023

Dari informasi yang dihimpun, pelaku diketahui bernama dokter Makmur menjabat sebagai Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia.

Kejadian bermula saat dokter Makmur tengah bermain catur di dalam warkop.

Kemudian balita tersebut datang merebut pion catur yang dimainkan pelaku. Pion catur yang direbut dari meja itu lalu terhambur.

Sontak dokter Makmur langsung menampar kepala anak balita tersebut hingga tersungkur ke lantai.

Pemilik warkop sekaligus ayah balita yang melihat kejadian itu tak terima dan melaporkan kasus ini ke polisi.

“Sudah kami laporkan ke Polrestabes Makassar,” ujar Ayah korban bernama Agung (27), Senin (31/7/2023)

Dari kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian bibir.

“Ada luka di anak saya sedikit lecet di bagian bibir gara-gara terbentur di kursi,” ucapnya.

Agung juga mengatakan bahwa ia sempat dihubungi pelaku dan ingin atur damai.

“Dia menelepon dan bilang tidak sengaja. Tapi ada bukti CCTV,” ungkapnya.

Agung lantas mengirimkan bukti rekaman CCTV itu ke pelaku.

Tak terima, pelaku mengancam ayah korban dan mengaku anaknya seorang tentara.

“Dia mengancam katanya anak-anak kayak kau satu kali ji saya habisi. Hati-hati ko nah, anakku tentara,” ancamnya.

Setelah itu, lanjut Agung, dokter Makmur pun melontarkan nada ancaman akan melapor balik ke polisi.

“Kata dokter Makmur, saya akan dilaporkan juga mengenai pencemaran nama baik,” ujarnya menirukan percakapan dengan Makmur.

“Jadi saya bilang, silakan lapor pak. Karena saya mau melapor juga ini,” sambungnya.

“Pas saya sudah melapor, dia (Makmur) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maafta tapi tidak ada,” katanya.

 

 

Editor : Ian