Peristiwa

Identitas Mayat di Sungai Jeneberang Terungkap, Keluarga Tolak Autopsi

×

Identitas Mayat di Sungai Jeneberang Terungkap, Keluarga Tolak Autopsi

Sebarkan artikel ini
Identitas Mayat di Sungai Jeneberang Terungkap, Keluarga Tolak Autopsi
Identitas Mayat di Sungai Jeneberang Terungkap, Keluarga Tolak Autopsi

Tapakbatas.com– Penemuan mayat Seorang pria yang mengapung di Sungai Jeneberang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang sempat menggemparkan warga, akhirnya menemui titik terang.

Identitas korban terungkap sebagai Suhardi (34), seorang warga asal Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Namun, meski misteri identitas telah terpecahkan, pihak keluarga korban membuat keputusan mengejutkan dengan menolak dilakukannya autopsi.

Jenazah Suhardi ditemukan di bawah jembatan kembar di Kelurahan Tompobalang, Kecamatan Somba Opu, pada Rabu (2/10).

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan oleh Unit Reskrim Polsek Somba Opu, identitas korban berhasil diungkap.

Kasubsi PIDM Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu, S.H., mengonfirmasi hal ini.

“Keluarga korban telah dihubungi dan diminta datang ke ruang autopsi Biddokkes Polda Sulsel untuk memastikan identitas jenazah melalui pengecekan fisik. Keluarga memastikan bahwa korban adalah Suhardi,” jelasnya.

Namun, yang menarik perhatian publik adalah keputusan keluarga korban yang dengan tegas menolak autopsi.

Pada malam itu juga, Muhammad Yusuf HS, salah satu anggota keluarga korban, menandatangani surat pernyataan resmi yang menolak pemeriksaan lanjutan.

“Keluarga menyatakan bahwa mereka menerima dengan ikhlas kematian Suhardi sebagai musibah, dan tidak ingin mempermasalahkan penyebabnya lebih lanjut,” ungkap Ipda Udin.

Penandatanganan surat tersebut disaksikan oleh Plt. Kanit Reskrim Polsek Somba Opu, IPTU Roswanda, bersama dengan pihak Biddokkes Polda Sulsel.

Setelah proses administrasi selesai, jenazah Suhardi langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dibawa ke rumah duka di Dusun Balaga, Kelurahan Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, untuk dimakamkan.

Keputusan keluarga untuk menolak autopsi memicu berbagai spekulasi di kalangan warga, namun pihak kepolisian menegaskan bahwa keluarga telah menyatakan menerima kematian Suhardi sebagai musibah tanpa kecurigaan adanya kejanggalan.

Editor : Darwis

Follow Berita Tapakbatas.com di Google News