Hukrim

Kasus 10 Mobil Rental Hilang, Penyelidikan ‘Mandek’ Oknum Polisi Jadi Sorotan

×

Kasus 10 Mobil Rental Hilang, Penyelidikan ‘Mandek’ Oknum Polisi Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Kasus 10 Mobil Rental Hilang Penyelidikan 'Mandek' Oknum Polisi Jadi Sorotan
Kasus 10 Mobil Rental Hilang Penyelidikan 'Mandek' Oknum Polisi Jadi Sorotan

Tapakbatas.com- Penanganan kasus penggelapan 10 mobil rental yang ditangani Unit Pidana Umum (Pidum) Polrestabes Makassar sejak April 2024 tampaknya ‘tersendat’ di meja penyidik.

Laporan polisi dengan nomor LP/B/741/IV/2024 ini seolah tenggelam dalam ketidakpastian, tanpa ada perkembangan yang berarti.

Yang membuat kasus ini semakin memprihatinkan adalah dugaan keterlibatan seorang oknum polisi berinisial AM, yang kabarnya terlibat dalam penggelapan tersebut.

Skandal ini mencoreng citra institusi penegak hukum di mata publik.

Kasus ini mencuat ketika Muh Irfan (37), pengelola sebuah perusahaan rental mobil, melaporkan hilangnya 10 mobil yang disewakan kepada AM sejak Desember 2023.

Awalnya, mobil-mobil tersebut disewa untuk keperluan kampanye politik dan kebutuhan keluarga AM.

Transaksi berjalan mulus selama tiga bulan pertama, namun secara mendadak komunikasi terputus, dan mobil-mobil itu tak pernah dikembalikan.

“Ada yang tidak beres. Ketika saya menemui AM, ternyata mobil-mobil tersebut sudah digadaikan,” ujar Irfan dengan nada frustrasi.

Total nilai penggadaian mobil-mobil itu diduga mencapai Rp 440 juta, sementara kerugian yang ditanggung oleh perusahaan rental Irfan mencapai Rp 650 juta.

Irfan, yang merasa dirugikan, segera melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Namun, bukannya mendapatkan keadilan, Irfan justru dihadapkan pada kenyataan pahit. Empat bulan setelah laporan diajukan, penyelidikan kasus ini tak kunjung menampakkan hasil.

Mobil-mobil yang hilang belum juga ditemukan, dan proses penyelidikan terkesan mandek.

Lebih ironis lagi, uang sebesar Rp 15 juta yang diserahkan Irfan kepada penyidik sebagai biaya operasional penyelidikan juga tak membuahkan hasil.

Irfan pun geram dengan lambatnya penanganan kasus ini.

“Sudah empat bulan, penyelidikan malah makin gelap. Uang operasional yang diminta penyidik juga tak ada kejelasan,” ujarnya dengan penuh kekesalan. Sabtu (7/9/2024)

Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan komitmen aparat penegak hukum dalam menangani kasus yang melibatkan salah satu oknum mereka sendiri.

Apakah kasus ini akan terus dibiarkan mengendap, atau akan ada titik terang bagi keadilan?

Sementara penyidik saat di konfirmasi melalui whatspp hanya di baca

Bersambung..

Editor : Darwis

Follow Berita Tapakbatas.com di Google News