Peristiwa

2 Pekerja Tambang Emas Ilegal di Lutra Tertimbun Longsor, 1 Tewas

×

2 Pekerja Tambang Emas Ilegal di Lutra Tertimbun Longsor, 1 Tewas

Sebarkan artikel ini
Tambang Emas Ilegal di Lutra Longsor (Foto Istimewa)

[web_stories title=”true” excerpt=”false” author=”false” date=”false” archive_link=”true” archive_link_label=”2 Pekerja Tambang Emas Ilegal di Lutra Tertimbun Longsor, 1 Tewas” circle_size=”150″ sharp_corners=”false” image_alignment=”left” number_of_columns=”1″ number_of_stories=”5″ order=”ASC” orderby=”post_title” view=”circles” /]

Tapakbatas.com – Dua pekerja tambang emas ilegal di Luwu Utara, Sulsel tertimbun longsor dan satu di antaranya meninggal dunia

Peristiwa itu terjadi di Desa Onondowa, Kecamatan Rampi, Luwu Utara pada Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 23.00 Wita.

Korban meninggal bernama Adrianus Koase (30), sementara rekannya Ficky (38) kondisinya kritis.

“Benar ada 2 warga yang tertimbun saat melakukan penggalian di tambang emas ilegal, 1 korban tewas dan 1 kritis,” ujar Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Joddy kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).

Joddy menjelaskan saat kejadian kedua korban sedang melakukan penggalian di lokasi tambang, tiba-tiba tanah yang digali mengalami longsor.

Menurut Joddy, kondisi tanah di lokasi terbilang labil karena maraknya aktivitas tambang ilegal.

“Mereka sedang melakukan penggalian kemudian karena struktur tanah yang labil, tiba-tiba tanahnya longsor menimpa mereka,” bebernya

Aktivitas tambang emas ilegal di Kecamatan Rampi itu kata Joddy memang sering terjadi.

Biasanya warga melakukan penambangan di malam hari agar terhindar dari polisi.

“Makanya saya juga pertanyakan kok bisa menambang malam hari. Ternyata mereka melakukan aktivitas malam untuk menghindari petugas. Karena memang kami sudah larang itu,” ungkapnya.

Dia menambahkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tambang ilegal tersebut.

Joddy pun menegaskan akan menindak warga yang masih melakukan penambangan emas ilegal di Kecamatan Rampi.

“Kita sudah imbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan aktivitas itu, karena berbahaya dan merusak lingkungan,

Tapi masih dilakukan, dengan ada kejadian ini semoga masyarakat bisa belajar, kami juga akan tegas mengambil sikap jika masih temukan aktivitas serupa,”pungkasnya

 

Editor : Ian