Tapakbatas.com – Sejumlah pohon-pohon yang ada di Kota Makassar menjadi korban politik oleh para calon legislatif (Caleg).
Seperti salah satu baliho Caleg Incumbent Hamzah Hamid dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketua PAN Makassar ini diketahui sudah tiga periode menjabat sebagai Anggota DPRD Makassar.
Hamzah pun memutuskan untuk mengincar kursi di DPRD Sulsel lewat Dapil Makassar B dengan nomor urut 1.
Dapil Makassar B di antaranya yakni Kecamatan Panakkukang, Biringkanaya, Manggala, dan Tamalanrea.
Meski belum memasuki masa kampanye, namun sejumlah baliho Hamzah Hamid bergelantungan di pohon-pohon.
Padahal diketahui, tahapan kampanye sebetulnya baru dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Namun, tahapan itu tidak dilakukan oleh Hamzah Hamid.
Seperti yang terpantau di Jalan Penganyoman, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Minggu (1/10/2023).
Sejumlah baliho Hamzah Hamid banyak bergelantungan di setiap pohon-pohon yang ada di pingiran jalan. Baliho tersebut dinilai mengganggu keindahan dan estetika lingkungan.
Baliho-baliho tersebut berisikan tagline, “Sederhana, Merakyat”, menuju DPRD Provinsi Sulsel. Dan dilabeli sebagai Ketua Asosiasi Persatuan Pekerja dan Pemulung Sampah Kota Makassar.,”
Sayangnya, aturan tersebut tidak dijalankan oleh Hamzah Hamid. Diketahui, Iklan yang ditoleransi hanya alat peraga politik dan iklan komersil yang dipasang pada papan reklame bando dan billboard.
Alat peraga kampanye yang dipasang tanpa izin dan tidak membayar pajak, maka pemerintah diminta untuk segera menertibkan.
Begitu pula jika memiliki izin, membayar pajak, tetapi diletakkan pada tempat yang tidak sesuai maka hal itu pun tidak dibenarkan.
Sementara itu, pantauan di lapangan, Caleg pendatang baru dari Partai Demokrat Dapil 4 Makassar, Habibi Syam dinilai lebih mengikuti aturan main ketimbang caleg incumbent.
Pasalnya, sejumlah baliho Habibi Syam seperti di Jalan Penganyoman APK caleg pendatang baru ini terpajang di billboard sama seperti caleg pendatang baru dari partai Nasdem Rezki Mulfiati Lutfi.
“Caleg Incumbent seharusnya malu dengan caleg pendatang baru,” ujar Ketua Umum Gema Rakyat Bersatu, Risdianto.
Risdianto mengatakan banyak para caleg membandel dan mencuri start. Ironisnya lagi, pemasangan alat peraga baliho mereka pada tempat-tempat free seperti di pohon dan tiang listrik.
“Makassar jadi kota rantasa (kotor). Citra Adipura di Makassar menjadi kota sejuta baliho di pohon dan tiang listrik” paparnya
Risdianto menegaskan, baliho-baliho caleg yang membandel di pohon-pohon itu, jangan dipilih.
“Jangan pilih caleg yang balihonya nancap di pohon dan tiang listrik,” ujarnya
Hingga berita ini selesai ditulis belum ada tanggapan dari bacaleg Hamzah Hamid.
Editor : Ian
