Tapakbatas.com – Durasi pemadaman listrik bergilir di Kota Makassar naik menjadi 6 sampai 7 jam.
Padahal diketahui pemadaman listrik yang berdurasi 3 jam saja sudah membuat banyak masyarakat tersiksa.
Tak heran, bila sejumlah emak-emak di Kecamatan Manggala melaknat PLN Sulselrabar.
“Semakin parah ini PLN, 3 jam saja kami sudah tersiksa apalagi naik menjadi 6 -7 jam seperti ini,” ujar salah satu IRT di Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (23/11/2023).
Nur yang merupakan IRT mengaku sangat kecewa terhadap PLN, pemadaman ini membuat sejumlah anak-anaknya tak bisa tidur.
“A…Sensor, PLN. Kalau matikan siang saja, jangan malam-malam seperti ini, apalagi durasinya sangat lama, anak-anak saya tak bisa tidur mereka sekolah pagi-pagi semuanya,” protesnya.
Tak hanya Nur, emak-kemak lainnya seperti Karmila warga Kelurahan Borong juga ikut mencaci maki PLN.
“Ini operatornya PLN tidak ada hatinya, kejam sekali kasih mati lampu sampai begitu lamanya,” protes Karmila.
Begitu pun juga dengan Anti, dia meminta PLN Sulselrabar agar mengatur manajemen pemadaman listrik.
“Kalau bisa jangan malam-malam apalagi sampai jam 2 malam baru menyala, kasihan anak-anak tak bisa tidur. Lagian ini mengapa durasinya bertambah, kayak penjajahan saja ini,” ujar Anti dengan nada marah.
Warga bernama Sri juga ikut menyayangkan, dia berharap PLN jangan mematikan listrik di malam hari.
“Saran saya matikan siang saja kasih serentak, karena pemakaian siang itu lebih banyak ketimbang malam apalagi sampai tengah malam baru menyala,” ungkapnya.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif yang dikonfirmasi media ini memohon maaf.
“Mohon maaf sebesar-besarnya pak, dikarenakan kondisi kelistrikan PLN Sulselrabar saat ini, sehingga perlu dilakukan penyesuaian jadwal manajemen beban,” kata Ahmad melalui by WhatsApp
Ditanyai soal durasi pemadaman listrik yang bertambah, kata Ahmad ada penyesuaian manajemen beban.
“Mohon maaf bu, untuk saat ini ada beberapa lokasi yang mengalami penyesuaian manajemen beban,” pungkasnya mengakhiri.
Editor : Ian