Tapakbatas.com – Nyali Anies Baswedan mulai keluar dan menyindir kubu lawan.
Anies mengungkap soal metode safari politik yang ia lakukan ke masyarakat.
Ia menekankan ketika bertemu dengan warga, Anies sama sekali tidak membawa media.
Dalam safari politik, Anies selalu senyap, tujuannya untuk mendengarkan langsung suara rakyat, bukan pencitraan.
“Saya menemui rakyat ke banyak tempat tanpa bawa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa,
Seringkali saya hanya datang sendirian masuk ke suatu tempat, masuk ke sebuah warung,
Saya ngobrol dengan masyarakat, saya mendengar cerita mereka dan saya temui mereka,
Bukan untuk selfie dan diposting di pagi hari bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto. Saya lagi mendengarkan suara mereka” kata Anies belum lama ini
Kegiatan turun ke bawah yang dilakukan Anies itu diakuinya dilakukan selama bulan Ramadan lalu. Ia menyebutnya dengan istilah tirakat
Tirakat itu ia lakukan ke sejumlah daerah, hingga ke wilayah pelosok untuk mengetahui dengan pasti seperti apa kondisi masyarakat yang sesungguhnya.
Dalam kesempatan itu, Anies mengaku banyak bertemu dengan masyarakat dan mengobrol langsung dengan mereka.
Dan lagi-lagi, Anies menekankan kalau safari politik yang ia lakukan itu bukan dalam rangka untuk eksis di media sosial.
Pernyataan Anies itu seakan menjadi sindiran untuk bakal calon presiden lainnya yang memang gemar bertemu dengan masyarakat sambil diabadikan dalam rekaman lensa dan diunggah di media sosial.
Di sisi lain, Ganjar melakukan olahraga lari ketika ia berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara pada Kamis (18/5/2023).
Dalam kesempatan itu ia sempat bertemu dan berinteraksi dengan masyarakat Kota Manado, di Lapangan Mega Mas.
Merespons pernyataan Anies, politikus senior PDI perjuangan Hendrawan Supratikno angkat bicara.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan dugaan sindiran Anies tersebut.
Sebeb menurut dia, dalam politik, aksi saling sindir dan bahkan saling puji adalah hal yang biasa.
Editor : Ian