Tapakbatas.com– Penunjukan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan RI oleh Presiden Joko Widodo menarik perhatian media internasional.
Thomas, yang merupakan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, diharapkan dapat membantu transisi pemerintahan.
Reuters: Fokus pada Transisi Pemerintahan
Dalam artikel berjudul “Indonesia’s president appoints Prabowo’s nephew as deputy finance minister”
Reuters melaporkan bahwa penunjukan ini bertujuan memperlancar transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo.
Sufmi Dasco Ahmad, politisi senior Gerindra, menyatakan bahwa langkah ini penting untuk memastikan kelancaran peralihan kekuasaan.
Nikkei Asia: Keterlibatan Aktif Djiwandono
Nikkei Asia juga menyoroti penunjukan ini dalam artikel “Jokowi appoints Prabowo’s nephew as Indonesia vice finance minister”.
Meskipun Djiwandono bukan anggota parlemen, ia aktif berdiskusi dengan Kementerian Keuangan dan parlemen mengenai alokasi anggaran tahun depan, termasuk program makan siang gratis dan pemindahan ibu kota ke Nusantara.
Profil Djiwandono: Latar Belakang dan Pengalaman
Thomas Djiwandono memperoleh gelar sarjana dalam bidang sejarah dari Haverford College, Pennsylvania, dan master dalam hubungan internasional dan ekonomi internasional dari Johns Hopkins University, Baltimore.
Sebelum bergabung dengan Arsari Group pada 2006, ia bekerja sebagai analis keuangan di Hong Kong. Di Arsari Group, yang didirikan oleh pamannya Hasyim Djojohadikusumo, Djiwandono menjabat sebagai wakil ketua eksekutif.
Times of India: Dampak pada Pasar Keuangan
Times of India menyoroti dampak penunjukan ini terhadap pasar keuangan.
Dalam artikel “Prabowo Nephew to be appointed Indonesia Deputy Finance Minister, sources say”, dilaporkan bahwa janji kampanye Prabowo menimbulkan kekhawatiran mengenai risiko fiskal.
Lembaga rating memperingatkan potensi peningkatan utang yang dapat mempengaruhi nilai rupiah dan harga obligasi.
Caixin Global: Skeptisisme Investor
Media China, Caixin Global, melalui artikel “Prabowo’s Nephew Becomes Indonesia Deputy Finance Minister”, mengutip Bloomberg dan menyoroti pandangan pesimis investor.
Lionel Priyadi dari PT Mega Capital Sekuritas menyatakan bahwa investor skeptis terhadap postur fiskal pemerintahan Prabowo.
Namun, Philip McNicholas dari Robeco di Singapura menambahkan bahwa meskipun Djiwandono tidak memiliki latar belakang akademis ekonomi, penunjukannya tidak menimbulkan masalah signifikan di pasar, dan fokusnya adalah implementasi kebijakan ekonomi Prabowo.
Penunjukan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan bukan hanya langkah strategis dalam transisi pemerintahan, tetapi juga menjadi topik hangat di media internasional.
Editor : Darwis