Tapakbatas.com- Pegawai Kebersihan Pemerintah Desa Bontoloe kena PHP alias pemberi harapan palsu oleh pihak Kepala Desa.
Pasalnya hingga kini gaji pegawai honor kebersihan yang tertunggak selama tiga bulan tak kunjung cair. Sampai sekarang.
Kepala desa Bontoloe beberapa pekan lalu berjanji akan membayarkan gaji Pegawai Kebersihan.
“tidak ada yang tidak dibayarkan, Semua akan dibayarkan dan tidak ada yang dikeluarkan, saya yang bertanggung jawab disini” katanya. Saat di datangi di kantor desa dengan Aparat kepolisian dan pegawai saat diadakan mediasi.
Namun nyatanya sampai sekarang tak terealisasi.
“Tak ada di bayarkan gaji, cuma janji palsu itu,” ucap Ramli dg Rurung ke media ini. Minggu (10/9/2023)
Sampai berita ini di publikasikan pihak terkait hanya membaca WhatsApp nya.
Dikutip dari Makassarchanel, Kader kebersihan Desa Bontoloe, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Ramli Rurung menemui Asisten I Pemerintah Kabupaten Takalar, Andi Rijal, Selasa (1/9/2020).
Dia mengklaim mewakili sekitar 30-an rekannya sesama kader kebersihan.
Ramli Rurung mengaku, ke kantor Bupati Takalar mengadukan nasibnya, karena sudah tiga triwulan atau sembilan tidak dibayarkan gajinya. Sementara kepala desa setempat selalu berdalih tidak ada dana di kas.
Usai bertemu Asisten I, Pemkab Takalar, Andi Rijal, kader kebersihan Ramli Rurung, kepada media ini mengatakan, sengaja menemui Asisten I Pemkab Takalar Andi Rijal untuk menanyakan alasan gaji mereka yang sudah berbulan-bulan tidak dibayar. Padahal biaya hidup makin berat di masa pandemi virus corona ini.
Ramli Rurung mengatakan, “Kehadiran saya di kantor bupati ini ingin menanyakan kejelasan gaji sebagai kader desa yang sudah tiga triwulan belum mendapat gaji. Kalau kepala desa ditanya, selalu beralasan tidak ada dana di kas.”
Gaji kader desa untuk selama satu triwulan menurut Ramli Rurung, sebesar Rp1.250.000. Dibayar rutin pun sulit dilakukan, apalagi kalau sudah numpuk hingga tiga triwulan atau sembilan bulan seperti sekarang.
“Dibayar bulanan pun terasa berat bagi kami untuk memenuhi kebutuhan hidup ini. Apalagi ini sudah sembilan tidak dibayar,” keluh Ramli.
Penjabat Kepala Desa Bontoloe, Jaharuddin Nyanrang, yang dikonfirmasi melalui telepon, Selasa(1/9/2020), membenarkan jika Ramli Rurung adalah kader kebersihan Desa Bontoloe.
Hanya saja, lanjut Jaharuddin, yang bersangkutan juga selalu mengaku orang LSM dan Pers. Mengenai informasi yang disampaikan terkait pembayaran gaji kader kebersihan desa tidak benar.
“Yang benar adalah, pada triwulan pertama, semua kader kebersihan Desa Bontoloe sudah menerima haknya. Kalau triwulan kedua, memang belum terbayar, karena belum cair dananya,” ungkap Jaharuddin Nyanrang.
Ketika penjelasan Kades Jaharuddin kepada MAKASSARCHANNEL diklarifikasi ke Ramli Rurung melalui telepon, Ramli mengaku, pernah menerima uang pada bulan puasa lalu.
Mendengar pengakuan itu, media ini ingin memastikan, penjelasan Ramli bahwa jika menerima uang waktu bulan puasa, berarti gaji yang belum dibayar hanya satu triwulan atau tiga bulan saja, bukan sembilan seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Dengan nada agak meninggi Ramli Rurung mengatakan, “Triwulan itu berarti tiga bulan, sehingga tiga triwulan berarti sembilan semua kami belum menerima gaji.”
Bersambung..
(Tim)