Tapakbatas.com- Mantan Pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic ungkap alasannya untuk pensiun.
Pensiunnya mantan striker asal Swedia tersebut terjadi pada akhir musim lalu.
Keputusan tersebut mengakhiri karir bermainnya yang mengesankan selama 24 tahun yang dihiasi dengan sejumlah penghargaan besar.
Zlatan Imbrahimovic telah mengemas lima Scudetto, empat gelar Ligue 1, satu Liga Europa, dan satu Piala Dunia Klub.
Namun, Ibrahimovic tidak lama setelah meninggalkan lapangan hijau, dia kembali beberapa bulan kemudian untuk bergabung sebagai penasihat untuk pemilik Milan, RedBird.
Kembalinya Imbrahimovic ke klub AC Milan memliki perannya membantu memandu proyek di Milan, Italia.
Dalam beberapa bulan terakhir, dia juga aktif mencari pengganti yang tepat untuk Stefano Pioli.
Berikut asalan Zlatan Ibrahimovic untuk pensiun yang dilansir dari Football Italia.
Saya baik-baik saja, hidup ini baik, hidup memperlakukan saya dengan baik. Jelas, saya berhenti bermain sepak bola delapan bulan lalu, saya memiliki kehidupan yang berbeda sekarang.
Saya menerima berhenti bermain sepak bola yang merupakan hal yang sulit karena ego saya, karena cara saya berpikir tentang diri saya sendiri, buka Zlatan.
Saya pikir saya yang terbaik, saya masih yang terbaik, saya bisa melanjutkan, tapi saya memilih untuk berhenti. Mengapa? Karena saya ingin kehidupan yang baik untuk keluarga saya.
Saya ingin bisa melakukan banyak hal dengan putra-putra saya, karena konsekuensinya adalah saya tidak bisa melakukan banyak hal dengan putra-putra saya karena salah satu lutut saya bermasalah.
“Jadi, saya menerimanya, saya sampai pada momen di mana saya berkata ‘tidak apa-apa, lepaskan saja dan mulailah babak baru dalam hidupmu’.”
Mantan striker Swedia itu kemudian mengomentari kepindahannya ke ruang belakang Rossoneri.
“Kemudian, beberapa bulan kemudian, saya bertemu Gerry Cardinale yang mengendalikan dana RedBird yang membeli Milan, dan dia memberi saya tawaran yang tidak bisa saya tolak.
“Saya mulai bekerja dengan Milan, dan saya sudah bersama Milan selama tiga atau empat bulan, dan dia memperlakukan saya dengan baik, menurut saya.”
Terakhir, Ibrahimovic teringat mantan agennya Mino Raiola.
“Ketika agen saya Mino Raiola meninggal dunia, itu merupakan sebuah pukulan besar bagi saya. Saya banyak menangis. Masih belum selesai karena kadang flashback.
“Itu membuatku sedih sehingga aku sangat merindukannya. Semua orang yang mengenal dia dan saya memahami betapa dekatnya kami. Apa yang akan saya katakan jika saya bisa mengiriminya pesan? Aku merindukanmu.” (*)
Editor : Dento