Tapakbatas.com– Sebuah video dramatis yang memperlihatkan momen mencekam saat sekelompok pendaki terjebak erupsi Gunung Dukono, Halmahera Utara, viral di media sosial.
Dalam video yang kini menjadi perbincangan hangat tersebut, tampak para pendaki berlarian panik saat gunung berapi itu meletus secara tiba-tiba, memuntahkan awan panas dan material vulkanik yang berbahaya.
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 17 Agustus 2024, ketika para pendaki tersebut mendaki tanpa melaporkan aktivitas mereka kepada pos pengamatan atau pihak berwenang.
Akibatnya, saat erupsi terjadi, mereka tak memiliki panduan atau bantuan dari tim SAR yang seharusnya siap siaga.
Dalam video yang berdurasi beberapa menit itu, terdengar suara erupsi yang menggelegar, diiringi teriakan panik dari para pendaki.
Mereka terlihat berusaha secepat mungkin menuruni lereng gunung yang terjal, namun tak sedikit dari mereka yang terpeleset dan hampir tersapu oleh awan panas.
Kepala BPBD Halmahera Utara, Hentje Hetharia, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini.
“Kami sangat menyesalkan tindakan para pendaki yang tidak melapor sebelum mendaki. Ini sangat berbahaya, terutama di gunung berapi aktif seperti Dukono,” ujar Hentje.
Saat ini, tim BPBD Halmahera Utara bersama dengan tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap para pendaki yang belum ditemukan.
Mereka dikhawatirkan berada dalam kondisi berbahaya mengingat derasnya material vulkanik yang keluar dari Gunung Dukono.
Erupsi Gunung Dukono yang tak terduga ini menjadi pengingat bagi semua pendaki untuk selalu mematuhi prosedur keselamatan dan melaporkan setiap aktivitas pendakian kepada pihak berwenang.
Keselamatan harus menjadi prioritas utama, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana seperti gunung berapi aktif.
Video yang viral tersebut juga mengundang simpati dari warganet, yang berharap agar para pendaki dapat ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat.
Sementara itu, BPBD Halmahera Utara terus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan selalu mengikuti arahan dari otoritas terkait sebelum melakukan aktivitas pendakian di gunung berapi.
Editor : Darwis
Follo Berita Tapakbatas.com di Google News