Tapakbatas.com – Bisnis ilegal di Sulawesi Selatan bertumbuh subur, sedangkan para mafia semakin makmur.
Konon sejumlah kasus bisnis ilegal yang dilaporkan selalu kandas dan berujung “86”, sehingga bisnis ilegal di Sulsel terus semakin eksis.
Bayangkan saja, kasus bisnis ilegal seperti kosmetik racikan, rokok tanpa pita cukai, tambang liar, hingga solar bersubsidi
Kasus semacam tersebut selalu berujung bias, bukan semakin berkurangnya para pelaku, justru semakin bertambahnya para “pemain”
Berdasarkan sumber data Gerakan Rakyat Bersatu (GRB), para pelaku bisnis ilegal tersebut “berjaya” dan “hebat” lantaran dibekingi sejumlah algojo di belakangnya.
Tak ayal, jika para “pemain” bisnis ilegal di Makassar dan Sulawesi Selatan bertambah subur dan gendut.
“Salah satu contoh kasus kosmetik racikan bertebaran di media sosial, pernah dengar para owner kosmetik ditangkap? Tentu tidak ada. Laporan tersebut berujung apa?,” ujar Ketua Umum GRB Risdianto dengan merasa heran atas penanganan kasus bisnis ilegal baik di Makassar atau pun Sulsel yang tak bisa dituntaskan, Sabtu (29/7/2023)
Selanjutnya, kasus tambang liar misalnya, kata Risdianto penangannya memang terlihat, sejumlah mobil excavator disegel, lahan ditertibkan, namun sebulan berlalu mereka buka kembali
“Tambang ilegal semakin menjamur, berkurang atau bertambah?” tanyanya
Risdianto juga menyinggung soal kasus solar ilegal, penangannya kelihatan, para pelaku ditangkap namun hanya saja kasus solar ilegal tersebut semakin terus bertambah.
“Solar subsidi ilegal para pelaku bertambah atau berkurang?” kata Risdianto
Selain itu, kata Risdianto, peredaran rokok ilegal di Makassar semakin menjamur hingga ke Kabupaten.
Sejumlah laporan beserta barang bukti yang disodorkan di Polda Sulsel status hukumnya hanyalah alibi
“Seperti barang bukti rokok ilegal Joss Mild sudah kami serahkan, pelakunya belum ditangkap.” ujar Risdianto
Dengan demikian, Risdianto menyayangkan atas kinerja pihak-pihak tertentu dalam penanganan kasus-kasus tersebut yang terbilang lamban dan terkesan tidak mampu menanganinya
“Ternyata asyik bisnis ilegal di Makassar, sebab pelaku bila dilaporkan tidak akan diproses,” sindir Risdianto
Meski begitu, Risdianto akan tetap mengawal perkembangan kasus rokok ilegal, kasus kosmetik, solar dan tambang
“Pelaku kejahatan tidak bisa dibiarkan merajalela, terlebih lagi dijadikan ‘ATM’ berjalan atau ‘sapi perah’,” ungkapnya
Dengan begitu prestasi apa yang bisa dibanggakan, bila sejumlah laporan masyarakat ada ratusan yang mangkrak dan tidak diproses?
(Id Amor)