Daerah

Warga Pesisir Menjerit, Pemkab Bulukumba Lempar Tangan Soal Abrasi

×

Warga Pesisir Menjerit, Pemkab Bulukumba Lempar Tangan Soal Abrasi

Sebarkan artikel ini
Warga Pesisir Menjerit, Pemkab Bulukumba Lempar Tangan Soal Abrasi
Rumah Warga di Cappa gusung, Sapolohe

Tapakbatas.com– Derita warga pesisir di Kampung Cappa Gusung, Kelurahan Sapolohe, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, makin menjadi.

Abrasi yang kian ganas tidak hanya menggerus daratan, tapi juga menggoyahkan harapan warga yang selama ini hanya diberi janji oleh para wakil rakyat.

Gelombang pasang dan hujan deras terus memakan garis pantai. Rumah demi rumah ambruk diterjang laut.

Haruna, salah satu warga yang rumahnya kini tinggal puing, tak bisa menyembunyikan keputusasaannya.

“Kami sudah sampaikan ke DPRD, mereka datang, lihat-lihat, kasih harapan. Tapi mana buktinya? Kampung kami makin hilang tiap tahun,” ujarnya dengan suara berat, Senin (12/05/2025).

Sudah sekitar 30 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Beberapa di antaranya terpaksa merantau ke Malaysia, bukan karena ingin, tapi karena tak ada pilihan lain.

“Kami takut kampung ini tenggelam dan cuma jadi cerita untuk anak cucu,” kata Haruna, menahan emosi.

Kondisi ini juga menyita perhatian Ketua Umum Komunitas Peduli Hukum Ciasem (KPHC), Agus.

Ia menyebut pemerintah dan DPRD tak kunjung hadir secara nyata untuk menyelamatkan Cappa Gusung.

“Mereka (warga) bahkan sampai pasang gorong-gorong sendiri, galang dana sendiri. Apa gunanya pemerintah kalau rakyat dibiarkan berjuang sendiri?” tegas Agus.

DPRD memang mengakui adanya masalah, tapi dalih anggaran selalu jadi tameng.

Anggota DPRD Dapil Bontobahari–Bontotiro, Andi Narni Nurintan (Fraksi NasDem), berdalih bahwa rencana pembangunan tanggul sudah ada, namun terganjal oleh minimnya dana.

“Kebutuhan Rp22 miliar, tapi yang ada cuma Rp800 juta. Pemerintah daerah menolak karena itu tak cukup,” kata Narni.

Ia menambahkan, masalah ini hanya bisa dipecahkan jika ada campur tangan pemerintah pusat.

Namun bagi warga yang kehilangan rumah dan masa depan, ucapan itu terdengar bagai pengulangan janji kosong.

Mereka tak lagi menanti kata-kata, mereka butuh bukti nyata.

Editor : Darwis
Follow Berita Tapakbatas.com di Google news