Hukrim

Dua Remaja Putri di Sabu Nyaris Diperkosa di Hari yang Sama

×

Dua Remaja Putri di Sabu Nyaris Diperkosa di Hari yang Sama

Sebarkan artikel ini
Gambar ilustrasi pemerkosaan
Gambar ilustrasi pemerkosaan

Tapakbatas.com- Polisi berhasil mengungkap kasus percobaan pemerkosaan yang dialami dua remaja putri di Kecamatan Sabu Barat, Sabu Raijua, NTT

Percobaan pemerkosaan ini terjadi di dua tempat berbeda, di hari yang sama.

Satu kasus dialami remaja perempuan, MR (15). Dia nyaris diperkosa oleh seorang pria, FD.

Modus, pelaku mengajak korban untuk menemani mengambil handphone-nya (HP).

“Kejadiannya pada Jumat, 1 Maret 2024,” ungkap Kapolres Sabu Raijua AKBP Paulus Natonis kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

Aksi pemerkosaan ini bermula saat MR terbangun dari tidurnya, sekira pukul 03.30 Wita. Dia duduk di teras. Tiba-tiba, FD datang menghampirinya untuk meminta korek api.

Setelah diberikan korek api, FD kembali meminta HP milik MR. Namun, MR menolaknya dengan alasan mau bermain game.

FD pun mengajaknya agar bermain game ke dalam rumah saja. Rayuan itu langsung ditolak oleh MR. Namun, FD terus memaksanya dengan alasan keperluan penting

Karena tak dihiraukan, FD kembali mengajak lalu memaksanya untuk menemaninya agar mengambil HP yang sedang dicas.

Tak berselang lama, FD langsung menarik paksa tangan MR untuk berhubungan badan.

“Tetapi korban terus melawan sehingga berhasil melarikan diri,” jelas Paulus.

Dugaan percobaan pemerkosaan itu lalu dilaporkan ke Polres Sabu Raijua.

Kini polisi tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.

“Kalau pelakunya masih kami kenakan wajib lapor,” tandasnya.

Adapun kasus lainnya yang menimpa MA, anak baru gede (ABG) di kecamatan yang sama.

Remaja berusia (15) itu nyaris diperkosa saat tertidur lelap oleh seorang pria, JHL.

Paulus menjelaskan kejadian itu bermula saat MA sedang tidur nyenyak bersama rekannya, MR, Jumat (1/3/2024). Kira-kira pukul 03.00 Wita, JHL masuk kamar, membangunkannya lalu mendorongnya ke salah satu kamar.

JHL kemudian menciumnya secara paksa. Dia juga menggerayangi tubuh MA. Korban sendiri ketakutan karena JHL membawa pisau yang diselipkan di pinggangnya.

“Saat itu juga pelaku meraba kemaluan korban. Tapi tak berlangsung lama, tiba-tiba rekannya, MR mengetuk pintu kamar. Dari situ baru pelaku kabur,” jelasnya.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan. Beberapa saksi sudah diperiksa. JHL sendiri masih dikenakan wajib lapor.

Editor: Dento