Tapakbatas.com – Puluhan mahasiswa peringati hari buruh di depan Kampus UIN Alauddin Jl Sultan Alauddin Makassar, Senin (1/5/2/2023)
Pengunjuk rasa menghadang sebuah mobil truk untuk dijadikan panggung orasi.
Tampak mereka menutup separuh dua jalur Alauddin Makassar serta membakar ban.
Puluhan mahasiswa ini tergabung dalam Aliansi Payung Perjuangan Rakyat.
Jenderal lapangan, Yayat mengatakan Hari buruh internasional atau May Day diperingati pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya.
Menurut dia, kondisi kaum buruh masih sangat memperihatinkan.
Tuntutan utama mahasiswa dalam aksi ini adalah cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.
Kemudian mendesak pemerintah meningkatkan pendapatan buruh.
“Cabut UU Cipta Kerja karena merugikan buruh,” kata seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.
Bahkan lebih dari itu, regulasi dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah masih banyak yang merugikan kepentingan kaum buruh.
“Kebijakan-kebijakan pemerintah masih banyak yang merugikan kaum buruh kita,” katanya.
Dia mengaku, praktik politik upah murah, ketidakpastian kerja akibat sistem kerja kontrak, hingga perlindungan sosial yang lemah masih menghantui nasib kaum buruh di Indonesia hingga hari ini.
“Omnibus Law Cipta Kerja juga mengusikkan berada dalam rengkraman oligarki ekonomi politik kapitaliame” katanya
“Karena sejak awal Omnibus Law Cipta Kerja dirumuskan pemerintah hanya melihatkan perwakilan-perwakilan dari asosiasi pengusaha, segelintir akademisi dan birokrat,” sambungnya
Meski jalanan ditutup separuh, terpantau arus lalulintas kembali lancar.
Sekira pukul 17.48 Wita terpantau massa aksi membubarkan diri.
Editor : Ian